JAKARTA - Michael Riady (grup Lippo) dan Axton Salim (grup Salim) adalah dua anak muda generasi ketiga konglomerat Indonesia. Mereka dipersiapkan jadi pewaris tahta kerajaan bisnis orang tuanya.
Group Lippo memiliki Michael Riady (29), Presiden Direktur St Moritz Penthouses Residences. Dia generasi ketiga, anak dari James Riyadi dan cucu taipan Mochtar Riady, pendiri Grup Lippo. Sejak 3 April 2008, lelaki parlente ini menyihir pentas bisnis dan industri properti di Indonesia.
Tak tanggung-tanggung, Michael tampil di garda depan, mewakili PT Lippo Karawaci dengan melansir St Moritz Penthouses and Residences. Mega proyek senilai Rp11 triliun itu merangkum 11 fasilitas properti dan gaya hidup dalam satu area pengembangan yang dibangun secara integral.
Jelas, ini gebrakan besar sekaligus tanggung jawab yang luar biasa berat bagi Michael yang belajar finance dari Orange County University, California, Amerika Serikat itu.
Michael dilahirkan di Jakarta 29 tahun silam. Kesuksesannya memimpin St Moritz Penthouses and Residences menjadi indikator penilaian paling obyektif. Dia bertekad, Grup Lippo sanggup menjadi raja properti kembali.
Michael terjun ke bisnis properti dan bertanggung jawab atas megaproyek superblok St Moritz, Puri Kembangan, Jakarta Barat. Michael yang saat ini CEO St Moritz, sebelumnya pernah ‘berkeliling’ bekerja di berbagai proyek properti Lippo.
Mulai dari Metropolis Town Square dan WTC Matahari Serpong di Tangerang, Cibubur Junction di Jakarta Timur, Bandung Indah Plaza di Bandung, Kemang Village di Jakarta Selatan, dan sekarang St Moritz di Jakarta Barat.
Michael seakan tak pernah berhenti belajar mendalami properti di perusahaan yang didirikan kakeknya, Mochtar Riady. Lahir di Jakarta, September 1980, Michael mengenyam pendidikan TK dan SD reguler di Singapura, SMP Jakarta International School (JIS) di Kelapa Gading Jakarta.
Sempat mengenyam pendidikan SMA Pelita Harapan kelas I, Michael pindah kuliah ke Los Angeles, Amerika Serikat. Dia mengambil jurusan keuangan di California State University, dan sempat bekerja di AIG dan lembaga sekuritas, lalu pindah ke law firm, khusus bidang hukum properti. Akhir 2003, Michael kembali ke Indonesia dan langsung bergabung dengan PT Lippo Karawaci sampai saat ini.