Terbangun di sekitar jam 8 malam, hujan gerimis kecil ternyata tengah
membahasi kota Medan. Setidaknya di kawasan Hotel Aston City Hall tempat
saya menginap. Rasa lapar pun tak bisa terhindari. Nyebrang jalan ada
aneka jajanan di Merdeka Walk, tapi koq ya terlalu mainstream. Pengen
cari yang beda dan khas. Sedikit browsing, akhirnya menemukan sebuah
nama kuliner unik yang tidak jauh dari tempat Lapangan Merdeka,
Roti Tissu. Karena penasaran saya langsung melangkahkan kaki ke Jl Perniagaan yang terletak tepat di seberang pintu masuk
Lapangan Merdeka.
Ternyata disana berjajar tenda-tenda yang menyediakan aneka makanan.
Dan akhirnya saya menemukan tempat penjual Roti Tissu ini,
Martabak Saren nama
tempatnya. Pesanan satu porsi menu ini pun langsung meluncur dari mulut
saya. Proses pembuatannya ternyata cukup lama, adonan seperti adonan
martabak, dibuat setipis mungkin, setipis tissu :) Kemudian diletakkan
di atas penggorengan yang besar dan dengan hati-hati digulung berbentuk
kerucut sampai bisa berdiri tegak. Wajar jika proses pembuatannya pun
memakan waktu cukup lama. Setelah bisa "berdiri" tegak, Roti Tissu
kemudian diguyur dengan susu coklat kental manis dan ditaburi parutan
keju. Kalau tidak ada pemesan sebelum kita, maka beruntunglah kita
karena sajian akan cepat tersaji di meja kita. Tapi kalau sudah banyak
antrian di depan kita, siap-siap sabarlah. Paling tidak 30 menit lebih
dihabiskan malam itu untuk menunggu pesanan itu dapat hadir di hadaapan
saya. Rasanya? Top untuk sebuah cemilan, kerenyahan roti tissu ini patut
diacungi jempol. Pernah makan crepes kan? Nah rasanya kurang lebih
seperti itu lah, tapi tentunya dengan ukuran yang jauh lebih besar.
Harga satu porsi Roti Tissu ini Rp. 20.000, dan cocok untuk dimakan
berduaan bahkan beramai-ramai. Makanya saya kayak orang bego, makan kue
yang besar ini sendirian